Jika Anda ingin makalah yang lengkap dalam format Microsoft Word silahkan download disini.
A. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN
Persoalan mengenai faktor-faktor apakah yang memungkinkan atau mempengaruhi perkembangan, dijawab oleh para ahli dengan jawaban yang berbeda-beda.
Para ahli yang beraliran “Nativisme” berpendapat bahwa perkembangan individu itu semata-mata ditentukan oleh unsur pembawaan. Jadi perkembangan individu semata-mata tergantung kepada faktor dasar/pembawaan. Tokoh utama aliran ini yang terkenal adalah Schopenhauer.
Berbeda dengan aliran Navitisme, para ahli yang mengikuti aliran “Empirisme” berpendapat bahwa perkembangan individu itu sepenuhnya ditentukan oleh faktor lingkungan/pendidikan sedangkan faktor dasar/pembawaan tidak berpengaruh sama sekali. Aliran Empirisme ini menjadikan faktor lingkungan/pembawaan maha kuasa dalam menentukan perkembangan seseorang individu. Tokoh aliran ini adalah John Locke.
Aliran yang tampak menengahi kedua pendapat aliran yang ekstrem di atas adalah “Aliran Konvergensi” dengan tokohnya yang terkenal adalah William Stern. Menurut aliran konvergensi, perkembangan individu itu sebenarnya ditentukan oleh kedua kekuatan tersebut. Baik faktor dasar/pembawaan maupun faktor lingkungan/pendidikan kedua-duanya secara convergent akan menentukan/mewujudkan perkembangan seseorang individu.
Menurut Elizabeth B. Hurlock, baik faktor kondisi internal maupun faktor kondisi eksternal akan dapat mempengaruhi tempo/kecepatan dan sifat atau kualitas perkembangan seseorang. Pengaruh kedua faktor tersebut sukar untuk ditentukan, lebih-lebih lagi untuk dibedakan mana yang penting dan kurang penting. Beberapa di antara faktor-faktor tersebut adalah :
1. Intelligensi
Dari faktor-faktor itu kiranya intelligensi/kecerdasan termasuk yang terpenting. Kecerdasan yang tinggi disertai oleh perkembangan yang cepat. Sebaliknya jika kecerdasannya rendah, maka anak akan terbelakang dalam pertumbuhan dan perkembangan.
Berdasarkan penelitian Terman LM (Genetic Studies of Genius) dan Mead TD (The age of walking and talking in relation to general intelligensi) telah dibuktikan adanya pengaruh intelligensi terhadap tempo perkembangan anak terutama dalam perkembangan berjalan dan berbicara.
Kematangan seks juga rupa-rupanya dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan si anak. Mereka yang sangat cerdas mencapai kematangannya kira-kira satu atau dua tahun lebih dahulu dari pada anak-anak biasa. Dan bagi anak yang kurang kecerdasannya seperti idiot dan embicil kematangan ini sangat kasip datangnya atau sama sekali tidak datang.
2. Seks
Perbedaan perkembangan antara kedua jenis seks tidak tampak jelas. Yang nyata kelihatan adalah kecepatan dalam pertumbuhan jasmaninya. Pada waktu lahir anak laki-laki lebih besar dari anak perempuan, tetapi anak perempuan lebih cepat perkembangan dan lebih cepat pula dalam mecapai kedewasaannya dari pada anak laki-laki.
Anak perempuan pada umumnya lebih cepat mencapai kematangan seksnya kira-kira satu atau dua tahun lebih awal dan pisiknya juga tampak lebih cepat besar dari pada anak laki-laki. Hal ini jelas pada anak umur 9 sampai 12 tahun.
Dalam hal perkembangan mental juga tampak ada perbedaan, anak perempuan perkembangannya lebih awal dan lebih cepat mencapai kedewasaannya dari pada anak lak-laki, terutama dalam kondisi kecerdasan yang memadai.
3. Kelenjar-Kelenjar
Hasil penelitian di lapangan indoktrinologi (kelenjar buntu) menunjukkan adanya peranan penting dari sementara kelenjar-kelenjar buntu ini dalam pertumbuhan jasmani dan rohani dan jelas pengaruhnya terhadap perkembangan anak sebelum dan sesudah dilahirkan.
Sebagai contoh : kelenjar yang mengeluarkan kalsium yang letaknya di tenggorokan ; jika kelenjar ini kurang mengeluarkan kalsium akan mempengaruhi tumbuhnya tulang-tulang dan otot-otot. Kekurangan iodine yang dikeluarkan oleh kelenjar di tenggorokan juga akan menyebabkan rusaknya pertumbuhan jasmani dan rohani, menghasilkan idiosi yang wujudnya abnormal dan lain-lain.
4. Kebangsaan (Ras)
Anak-anakd ari ras Mediteran (Lautan Tengah) tumbuh lebih cepat.dari anak-anak Eropa sebelah utara. Anak-anak Negro dan Indian rupa-rupanya pertumbuhannya tidak begitu cepat dibandingkan dengan anak-anak kulit putih dan kuning.
5. Posisi dalam Keluarga
Kedudukan anak dalam keluarga merupakan keadaan yang dapat mempengaruhi perkembangan. Anak kedua, ketiga dan sebagainya pada umumnya perkembangannya lebih cepat dari anak yang pertama. Anak bungsu biasanya karena dimanja perkembangannya lebih lambat.
Dalam hal anak tunggal biasanya perkembangan mentalitasnya cepat, rupanya karena pergaulan dengan orang-orang dewasa lebih besar.
6. Makanan
Pada tiap-tiap usia terutama usia yang sangat muda, makanan merupakan faktor yang penting peranannya dalam pertumbuhan dan perkembangan. Dalam hal ini bukan saja banyaknya makanan yang penting, tetapi juga isinya yang cukup banyak mengandung gizi yang terdiri dari perbagai vitamin. Kekurangan gizi/vitamin dapat menyebabkan gigi runtuh, penyakit kulit dan lain-lain penyakit.
Perkembangan fisik dan mental anak-anak kita secara langsung atau tidak langsung juga dipengaruhi oleh faktor makanan yang sehat dan cukup bergizi.
7. Luka dan Penyakit
Luka dan penyakit jelas pengaruhnya kepada perkembangan, meskipun kadang-kadang hanya sedikit dan kadang-kadang hanya menyangkut perkembangan fisik saja.
8. Hawa dan Sinar
Hawa dan sinar pada tahun-tahun pertama merupakan faktor-faktor yang penting. Bandingkan anak-anak yang kondisi lingkungannya baik dan yang buruk.
Apakah ada pengaruhnya kedua faktor tersebut terhadap perkembangan mental belum dapat dipastikan.
9. Kultur (Budaya)
Penyelidikan Dennis di kalangan orang-orang Amerika dan Indian menunjukkan bahwa sifat pertumbuhan anak-anak bayi dari kedua macam kultur adalah sama. Ini menguatkan pendapat, bahwa sifat-sifat anak bayi itu adalah universal dan bahwa budayalah yang kemudian merubah sejumlah dasar-dasar tingkah laku anak dalam proses perkembangannya.
Faktor budaya ini demikian besar pengaruhnya sehingga dapat mempengaruhi sifat kepribadian dan kedewasaan seseorang. Yang termasuk faktor budaya di sini selain budaya masyarakat juga di dalamnya termasuk pendidikan, agama dan sebagainya.
Selain faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan di atas Elizabeth B. Hurlock juga mengemukakan beberapa hal yang menjadi penyebab terjadinya perkembangan (Causes of Development), yaitu :
1. Kematangan (Maturation)
Perkembangan pisik dan mental adalah sebagian besar akibat dari pada kodrat yang telah menjadi bawaan dan juga dari pada latihan dan pengalaman si anak. Kodrat ini diperoleh dari turunan perkembangan (Heredity Endownment) dan menimbulkan pertumbuhan yang kita lihat, meskipun tanpa dipengaruhi oleh sebab-sebab nyata dari lingkungan.
Pertumbuhan karena kodrat kadang-kadang timbulnya secara sekonyong-konyong. Rambut tumbuh di muka, suara berubah dengan tiba-tiba. Sikapnya terpengaruh antara lain sikapnya terhadap seks lain, yang berkembang menjadi kegila-gilaan gadis atau kegila-gilaan pemuda sebagai kebalikan dari kebencian yang ditujukan pada masa sebelumnya (Masa Pueral).
Pada kanak-kanak sering kita lihat, tiba-tiba anak itu dapat berdiri, berjalan, berbicara dan sebagainya yang kadang-kadang sesudah seseorang berpendapat bahwa anak-anak itu sangat terbelakang dalam perkembangannya.
2. Belajar dan Latihan (Learning)
Sebab terjadinya perkembangan yang kedua adalah dengan melalui proses belajar atau dengan latihan. Disini terutama termasuk usaha anak sendiri baik dengan atau tidak dengan melalui bantuan orang dewasa.
3. Kombinasi kematangan dan belajar (Interaction of Maturation and Learning)
Kedua sebab kematangan dan belajar atau latihan itu tidak berlangsung sendiri-sendiri, tetapi bersama-sama, bantu-membantu. Biasanya melalui suatu latihan yang tepat dan terarah dapat menghasilkan perkembangan yang maksimum, tetapi kadang-kadang meskipun bantuan kuat dan usahanya efektif tidak berhasil seperti yang diharapkan, jika batas perkembagannya jelas tercapai atau daya berkembangnya sangat terbatas.
Kematangan selain berfungsi sebagai pemberi bahan mentah yang berupa potensi-potensi yang siap untuk dilatih/dikembangkan juga sebagai penentu batas atau kualitas perkembangan yang akan terjadi. Kematangan itu dalam periode perkembangan tidak hanya dicapai setelah lahir, tetapi sebelum lahir juga ada kematangan; bedanya ialah bahwa kematangan dalam masa sebelum lahir hanya dipengaruhi kodrat dan tidak memerlukan latihan.
Kematangan suatu sifat sangat penting bagi seorang pengasuh atau pendidik untuk mengetahuinya, karena pada tingkat itulah si anak akan memberikan reaksi yang sebaik-baiknya terhadap semua usaha bimbingan atau pendidikan yang sesuai bagi mereka.
Oleh karena itu kalau ingin mengajar atau melatih dengan berhasil, tunggulah saatnya yang tepat yaitu timbulnya kematangan yang bagi si terdidik merupakan masa peka atau masa yang tepat untuk dikembangkan/dilatih.
Apa ciri-ciri adanya kematangan tersebut?
a. Perhatian si anak.
b. Lamanya perhatian berlangsung.
c. Kemajuan jika diajar/dilatih.
Telah banyak percobaan-percobaan diadakan untuk mengetahui sampai dimana seorang anak dapat berkembang hanya atas dasar kodrat dan sejauh mana atas dasar pengajaran/pengalaman. Hasilnya antara lain :
a. Pada tahun-tahun pertama “kematangan” ini penting karena memungkinkan pengajaran/latihan.
b. Dalam hal perkembangan phylogenetic tidak terdapat perbedaan di antara anak kembar dan anak yang berbeda rasnya (Negro dan Amerika misalnya).
c. Berlangsungnya secara bersama-sama antara pertumbuhan kodrat (kematangan) dengan pengajaran/latihan adalah sangat menguntungkan bagi perkembangan anak.
0 komentar:
Posting Komentar