Jika Anda ingin makalah yang lengkap dalam format Microsoft Word silahkan download disini.
A. KEPANJANGAN DAN PENGERTIAN HIV DAN AIDS
1. Penyakit HIV
HIV adalah singkatan dari Human Immuno Deficiency Virus, yang dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4, sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun.
Virus HIV menyerang sel CD4 dan merubahnya menjadi tempat berkembangbiak virus HIV. Baru kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sel darah putih sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan tubuh, maka ketika diserang penyakit maka tubuh kita tidak memiliki pelindung. Dampaknya adalah kita dapat meninggal dunia terkena pilek biasa.
2. Penyakit AIDS
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome, yang merupakan dampak/efek dari perkembangbiakkan virus HIV dalam tubuh makhluk hidup. Virus HIV membutuhkan waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang melemahkan dan sangat berbahaya. Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah/menghilangnya sistem kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki karena sel CD4 pada sel darah putih yang banyak dirusak oleh virus HIV.
Ketika kita terkena virus HIV kita tidak langsung terkena AIDS. Untuk menjadi AIDS dibutuhkan waktu yang lama yaitu beberapa tahun untuk dapat menjadi AIDS yang mematikan.
Seseorang dapat menjadi HIV positif. Saat ini tidak ada obat serum maupun vaksin yang dapat menyembuhkan manusia dari virus HIV penyebab penyakit AIDS.
B. CARA PENULARAN
1. Lewat Cairan Darah
a. Melalui tranfusi darah/produk darah yang sudah tercemar HIV,
b. Lewat pemakaian jarum suntik yang sudah tercemar HIV, yang dipakai bergantian tanpa disterilkan, misalnya pemakaian jarum suntik dikalangan pengguna narkotika suntikan,
c. Melalui pemakaian jarum suntik yang berulang kali dalam kegiatan lain : misalnya penyuntikan obat, imunisasi,
d. Pemakaian alat tusuk yang menembus kulit, misalnya : tindik, tato dan alat facial wajah.
2. Lewat Cairan Sperma dan Cairan Vagina
a. Melalui hubungan seks. Penetratif (penis masuk kedalam vagina/anus) tanpa menggunakan kondom. Sehingga memungkinkan tercampurnya cairan sperma dengan cairan vagina (untuk hubungan seks lewat vagina).
b. Tercampurnya cairan sperma dengan darah, yang mungkin terjadi dalam hubungan seks lewat anus.
3. Lewat Air Susu Ibu
a. Penularan ini dimungkinkan dari seorang ibu hamil yang HIV positif, dan melahirkan lewat vagina, kemudian menyusui bayinya dengan ASI.
Kemungkinan penularan dari ibu ke bayi (mother to child transmission) ini berkisar hingga 30%, artinya dari setiap 10 kehamilan dari ibu HIV positif kemungkinan ada 3 bayi yang lahir dengan HIV positif.
1) Secara langsung (tranfusi darah, dari produk darah/tranplantasi organ tubuh yang tercemar HIV.
2) Lewat alat-alat (jarum suntik, peralatan dokter, jarum tato, tindik dan lain-lain). Yang telah tercemar HIV karena baru dipakai oleh orang yang terinfeksi HIV dan tidak disterilisasi terlebih dahulu.
Karena HIV dalam jumlah yang cukup untuk menginfeksi orang lain ditemukan dalam darah, air mani dan cairan vagina otha.
Melalui cairan-cairan tubuh yang lain tidak pernah dilaporkan kasus penularan HIV (misalnya : air mata, keringat, ait liur/ludah, air kencing).
Dalam satu kali hubungan seks secara tidak aman dengan orang terinfeksi HIV dapat terjadi penularan. Walaupun secara statistik kemungkinan ini antara 0,1% (jauh dibawah resiko penularan HIV melalui tranfusi darah). Tetapi lebih dari 90% kasus penularan HIV/AIDS terjadi melalui hubungan seks yang tidak aman.
Hubungan seksual secara anal (lewat dubur) paling beresiko menularkan HIV, karena epitel mukosa anus relatif tipis dan lebih mudah terluka didandingkan epitel dinding vagina, sehingga HIV lebih mudah masuk ke aliran darah.
Dalam hubungan seks vagina perempuan lebih besar resikonya dari pada pria karena selaput lendir vagina cukup rapuh. Disamping itu karena cairan sperma akan menetap cukup lama di dalam vagina.
Kesempatan HIV masuk ke aliran darah menjadi lebih tinggi. HIV dicairan vagina/darah tersebut juga dapat masuk ke aliran darah melalui saluran kencing pasangannya.
AIDS tidak ditularkan melalui :
- Makan dan minum bersama/pemakaian alat makan minum bersama.
- Pemakaian fasilitas umum bersama. Seperti telepon umum, wc umum dan kolam renang.
- Ciuman, senggolan, pelukan dan kegiatan sehari-hari lainnya.
- Lewat keringat/gigitan nyamuk.
C. CARA PENCEGAHAN
- Gunakan jarum suntik yang steril/baru setiap kali akan melakukan penyuntikan/proses yang lain yang dapat mengakibatkan terjadinya luka.
- Selalu menerapkan kewaspadaan mengenai seks aman. Artinya hubungan seks yang tidak memungkinkan tidak tercampurnya cairan kelamin. Karena hal ini memungkinkan penularan HIV.
- Bila ibu hamil dalam keadaan HIV positif sebaiknya diberitahu tentang semua resiko dan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada dirinya sendiri dan bayinya. Sehingga keputusan untuk menyusui bayi dengan ASI sendiri bisa dipertimbangkan.
Ada 3 cara :
- Abstinensi (puasa, tidak melakukan hubungan seks).
- Melakukan prinsip monogram.
- Untuk melakukan seks yang mengandung resiko dianjurkan melakukan seks yang aman dengan menggunakan kondom.
Tanda-tanda umum :
- Berat badan menurun lebih dari 10% dalam waktu singkat.
- Demam tinggi berkepanjangan (lebih dari satu bulan).
- Diare berkepanjangan (lebih dari satu bulan).
Gejala tambahan :
- Batuk berkepanjangan (lebih dari satu bulan).
- Kelainan kulit dan iritasi (gatal-gatal).
- Infeksi jamur pada mulut dan kerongkongan.
- Pembengkakan kelenjar getah bening diseluruh tubuh seperti dibawah telinga, leher, ketiak, dan lipatan paha.
:$
BalasHapus